let me tell you a tale — Dari Mentari: I Fall in Love with Samudera Khagi — And I Don't Know Why
Emosi manusia itu ada banyak dan beragam. Kadang, emosi yang sama bisa muncul di orang yang berbeda dengan cara yang berbeda juga. Salah satu emosi yang menurut aku nggak pernah sama bentuknya itu, adalah cinta. Terlepas dari itu, cinta buat aku itu sesuatu yang familiar. Aku beruntung karena bisa tumbuh dengan banyak cinta dan selalu dikelilingi cinta dari dan buat orang-orang disekitar aku. Aku beruntung karena aku tau beberapa bentuk dari cinta berikut rasanya.
Tapi, cintaku buat Samudera itu sesuatu yang nggak aku ngerti sepenuhnya.
Aku nggak cerita sama banyak orang tapi di antara orang orang yang tau soal ceritaku sama Samudera, semuanya pernah nanya satu hal yang sama.
Kenapa aku jatuh cinta sama Samudera?
Kenapa aku jatuh cinta sama laki-laki, yang kelihatannya nggak jelas, misterius, dan nggak diketahui kehidupan aslinya gimana. Dan orang yang paling tau ceritanya, alias Zoya, selalu nanya kenapa aku jatuh cinta sama orang yang nggak bisa jatuh cinta balik sama aku, yang akan selalu punya hal lain untuk dikejar selain aku, yang akan selalu punya tujuan lain selain aku. Sederhananya, kenapa aku jatuh cinta sama orang yang nggak bisa aku milikin.
Jawaban untuk semua pertanyaan itu, sebenernya, aku juga nggak yakin.
Aku bisa aja nulis alesan aku jatuh cinta sama Samudera. Karena Samudera ganteng. Karena suaranya bagus dan dia jago main basket. Karena dia minjemin jaketnya kalau hujan, karena dia nemenin aku blusukan ke gang labirin demi makan mie ayam, karena dia suka kucing, karena dia beliin aku es krim, karena ketawanya bagus, karena hatinya lembut, karena dia pekerja keras, karena dia Samudera Khagi. Aku bisa bikin daftar 1001 alasan aku suka Samudera, tapi disaat yang bersamaan, aku nggak bisa jawab kenapa aku suka sama Samudera. Kenapa aku jatuh cinta sama Samudera? Kenapa aku jatuh cinta sama orang yang nggak pengen jatuh cinta?
Aku juga punya pertanyaan yang sama. Apakah semuanya berasal dari rasa penasaran aku, apakah itu simpati yang berkembang, atau apakah aku jatuh cinta karena dia Samudera Khagi?
Perasaan manusia itu unik; kompleks, dinamis, dan misterius. Perasaan yang aku rasain buat Samudera itu unik; kompleks, dinamis, dan misterius. Kalau diminta buat ngejelasin, rasanya sama sekali bukan perasaan yang jelas dan diem di tempat. Bukan perasaan yang maju atau berkembang secara bertahap. Bukan perasaan yang terbentuk sesuai pola yang ada.
Sewaktu Samudera cerita soal kesehariannya dan hal-hal yang terjadi di sekitar dia, aku nggak tau aku jatuh cinta sama caranya ngomong atau jatuh cinta karena aku jadi seseorang yang tau ceritanya itu. Sewaktu Samudera beliin aku makanan atau minuman, aku nggak tau aku jatuh cinta karena sikap baiknya atau jatuh cinta karena dia mikirin aku udah makan atau belum. Sewaktu Samudera bersikap terbuka soal kehidupan romansa nya, aku nggak tau aku jatuh cinta karena sikap jujurnya atau jatuh cinta karena dia nggak nolak aku kayak dia nolak bunga dari perempuan lain. Sewaktu Samudera nemenin aku nugas sampai malem, nganterin aku pulang, ikut kemanapun aku ngajak dia, nyanyi lagu anak-anak buat aku, ngasih tau soal kegiatannya, dan semua yang dia lakuin itu, aku nggak tau bagian mana yang bikin aku jatuh cinta. Apa karena semua yang dia lakuin itu bikin jantung aku berdebar, atau karena terlepas dari keputusannya, Samudera berusaha. Samudera berusaha buat melibatkan aku ke dalam kesehariannya. Aku nggak tau aku jatuh cinta karena waktu yang kita habisin bareng, atau aku jatuh cinta karena Samudera ngebiarin sebagian waktunya dihabisin sama aku.
Aku nggak tau aku jatuh cinta karena Samudera itu orang yang gampang bikin jatuh cinta, atau karena dia ngebiarin aku buat jatuh cinta sama dia. Atau karena lagi-lagi, aku penasaran sama cerita yang dia sembunyiin dan berharap bisa menyelamatkan dia dari cerita itu.
Aku yang familiar sama cinta ini, ternyata nggak begitu familiar sama cinta yang aku rasain buat Samudera. Tapi terlepas dari aku ngerti atau enggak, aku nggak mau berhenti sama sekali. Walaupun masih banyak yang nggak jelas dibanding yang jelas, yang nggak pasti dibanding yang pasti, aku nggak mau berhenti. Kenapa aku nggak mau berhenti? Aku juga nggak tau. Sama kayak banyaknya hal yang nggak aku tau tentang Samudera, ada banyak juga yang belum aku tau soal perasaan aku dan hubungan kita.
Aku nggak tau apa arti dari video call tengah malem, makan siang bareng, perjalanan pulang di dalem mobilnya yang wangi kayu, foto kegiatannya—foto diri kita masing-masing yang ada di ponsel satu sama lain, atau senyum dan tatapannya disaat ngeliat aku. Aku nggak tau apa arti semua itu—apa artinya buat Samudera dan hubungan kita.
Satu-satunya hal yang aku tau pasti sekarang itu, aku jatuh cinta sama Samudera Khagi. And I'll enjoy it while it last.
I hope it'll last.